TUHAN PENOLONG YANG SETIA
Ada
ungkapan bijak yang mengatakan : "Bukan Kesulitan, pergumulan, penyakit,
persoalan, atau pahitnya hidup yang membuat hidup kita menjadi ketakutan, tapi
Ketakutanlah yang membuat kita semakin sulit,ketakutanlah yg membuat kita
bergumul, ketakutanlah yg membuat kita semakin merasakan pahitnya hidup.
Menjalani
kehidupan ini tanpa disadari seringkali kita menjadi kuatir, kita menjadi
cemas, kita menjadi takut, saat kita diperhadapkan kepada persoalan hidup yang
kita hadapi. Ini yang sering terjadi dalam kehidupan orang percaya. Yang
menjadi pertanyaan adalah kenapa kita menjadi takut bila menghadapi persoalan
hidup?.
Yang
membuat kita menjadi takut adalah, karena pandangan/focus/pikran kita hanya
diarahkan kepada persoalan hidup yang kita hadapi, dan itulah yang membuat kita
merasa tidak sanggup menghadapinya. Jadi intinya adalah saat
pergumulan/masalah/kesulitan itu datang, semuanya tergantung kepada apa yang
kita pikirkan..
Jika
masalah itu datang, bagaimana hati dan pikiran kita menyikapinya, atau dengan
kata lain berpusat ke arah mana pola pikir atau pandangan kita.. Apakah
berpusat kepada masalah itu sendiri atau
berpusat kepada solusi atau jalan keluar dari masalah itu sendiri ??
Yang
membuat hidup yang sulit semakin sulit, adalah tatkala kita hanya terfokus
kepada kesuilitan, kesulitan dan kesulitan itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam
menghadapi persoalan hidup, janganlah memandang pada apapun persoalan hidup
yang sedang kita hadapi saat ini, karena saat kita memandang kepada persoalan
tersebut maka, kita akan takut, dan mata hati kita akan ditutupi oleh besarnya
persoalan itu, sehingga kita tidak dapat melihat lagi bahwa sesungguhnya apapun
persoalan yang kita hadapi, tetap ada jalan keluarnya.
Dalam
menghadapi persoalan hidup ini, ubahlah cara pandang kita. Saat persoalan itu
datang, kepada siapa atau kearah mana kita mengarahkan pandangan.. Pemazmur
dalam perikop ini mengarahkan kita untuk terfokus kepada solusi dan pandangan
kita ke arah yang tepat dan benar saat masalah itu menghampiri kita.
Ayat
1 : Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolonganku? Kenapa
pemazmur harus ke gunung2 melayangkan mata ??Apakah
hanya sebatas keindahan syair atau bait puisi dari perikop ini?Pemazmur
melayangkan mata ke gunung2… karena saat itu gunung2 lah diyakini bangsa Israel
sebagai tempat kediaman para dewa … makanya hampir disetiap gunung dapat
ditemukan kuil-kuil utk memuja para dewa. Bukan hanya Israel ya, dalam
Mithologi Yunani, orang Yunani juga meyakini bahwa tempat kediaman para dewa
adalah di gunung Oympus .. seperti : Zeus, Poseidon, Hera, Hades, dsb. Orang
Batak juga, Pusuk Buhit, diyakini sebagai tempat mula jadi na bolon.
Ketika
Daud mengatakan bahwa ia melayangkan mata ke gunung2, seolah olah ingin
memperbandingan kekuatan dari dewa2 yang menghuni gunung2 dengan kekuatan
daripada Tuhan yang menciptkan langit dan bumi. Pertanyaan sang pemazmur ini lah yang juga harus
kita miliki sebagai orang percaya. Ketika pemazmur merasakan beban yang berat…
yang seketika ada dalam benaknya adalah : siapa atau dari mana ia akan
mendapatkan pertolongan ?
Pertanyaan
berikut adalah : kepada siapa kita minta pertolongan ?? Di ayat 2 ;dengan tegas
ia mengatakan bahwa pertolongannya sematamata adalah daripada Tuhan yang
menjadikan langit dan bumi. Bagi pemazmur , Tuhanlah yang menjadikan langit dan
bumi, maka segala sesuatu yang ada di bumi ini ada dalam kendali Tuhan.
Dalam
ayat 5 tadi pemazmur mengumpamakan Tuhan ibarat
penjaga Israel. Istilah “penjaga” dalam ayat ini menggunakan bahasa
Ibrani shaw-mar’ Shaw-mar biasanya
dikenakan kepada orang yang : “melindungi; merawat; memperhatikan keperluan dan
kebaikan dari pihak/benda yang dijaga.”
Ketika
Pemazmur menyatakan bahwa TUHAN adalah “penjaga” atau “shamar”, itu berarti
bahwa dalam perjalanan hidup kita, Ia pasti memelihara iman kita sehingga kita
tidak binasa; Ia memelihara kehidupan rohani kita sehingga kita tidak
kehilangan kehidupan kekal kita; dan Ia memelihara dengan memperhatikan apa
yang menjadi keperluan dan kebaikan kehidupan spiritualitas kita.
Dalam
ayat 5-6 ini, Pemazmur menyatakan bahwa TUHAN itu naungan kita. Dalam bahasa
Ibraninya, kata “naungan” ini juga berarti “bayangan”. Bayangan yang dimaksud
disini adalah bayangan tempat kita berlindung dari teriknya sinar matahari di
siang hari atau bayangan tempat kita bersembunyi dari cahaya rembulan di malam
hari. Contoh untuk memperjelas adalah sebagai berikut: Di siang hari yang
terik, kita sering berusaha berlindung dari teriknya sinar matahari dengan berdiri
di atas bayangan pohon atau bangunan. Kalau
pemazmur dalam ayat 5 – 6 ini menganggap Allah sebagai naungan tempat
berlindung, hal Ini hendak menunjukkan bahwa Allah akan menjadi teman
seperjalanan kita. Ia akan mendampingi kita dan berdiri di samping kita, sampai
kita mencapai tujuan perjalanan kita, yaitu kehidupan kekal.
Menjadi
pengikut Kristus bukan berarti kita lepas dari masalah kehidupan dan kita dapat
hidup nyaman tanpa kesusahan. Justru kita akan diuji dengan berbagai masalah
untuk tetap berpegang erat dan berdiri teguh di atas kebenaran Firman Tuhan. Pemazmur
mengalami berbagai keadaan yang sangat memberatkan hidupnya sehingga dia
mencari pertolongan agar dapat keluar dari masalahnya. Tetapi dia tidak
menemukan satu pihakpun yang dapat menolong dia. Pertolongan yang dapat dia
temukan hanyalah pertolongan dari Tuhan.
Di
awal perikop ini, tadi saya katakana bahwa : "Bukan Kesulitan yang membuat
kita takut tapi Ketakutan yang membuat kita sulit, Oleh karena itu jangan
pernah mencoba untuk menyerah & jangan pernah menyerah untuk mencoba, maka
jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah aku
punya Allah penolong yang setia seperti
Filipi
4 : 4 – 6 mengatakan : "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Marilah
kita Tetap mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Marilah kita Berharap
sepenuhnya kepada Tuhan. Janji Tuhan adalah ya dan amin. Selama kita menjadikan
Tuhan sebagai penolong hidup kita, maka kita akan melihat penggenapan setiap
janji Firman Tuhan dalam hidup kita. Amin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar