Mametmethu do au nian manjalo sude angka asi ni rohaM dohot sude hasintongan, angka na binahenMi tu naposoMon (1 Musa 32 : 10 a)

Sabtu, 18 Januari 2020

Khotbah Minggu 19 Januari 2020 - 1 Korintus 1 : 1 - 9

ANUGERAH DAN DAMAI SEJAHTERA ALLAH DALAM KRISTUS




Seperti apa dan bagaimanapun hidup yang sedang kita jalani saat ini, sebagai orang percaya selayaknyalah  kita harus tetap mengaminkan bahwa selalu ada alasan untuk mengucap syukur kepada Allah. Pemahaman inilah yang selalu ditekankan oleh Rasul Paulus , bukan hanya atas apa yang telah Allah kerjakan dalam kehidupannya secara pribadi maupun dalam pelayanannya, namun juga atas apa yang Allah kerjakan dalam kehidupan jemaat di Korintus. 
Bila hati kita memang kaya dengan ucapan syukur, maka akan selalu ada alasan untuk mengucap syukur. Kita bisa melihat kebaikan Tuhan bukan hanya atas apa yang telah Ia kerjakan atau berikan kepada kita secara pribadi, namun juga atas apa yang telah Tuhan perbuat bagi yang lain. Jadi bisa kita katakan bahwa mengucap syukur juga merupakan kekayaan batiniah yang tidak ternilai.
Doa dan ucapan syukur yang kita naikkan untuk semua orang akan membawa kita hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan itu adalah hal yang baik dan berkenan dihadapan Allah.
Setelah Paulus memperkenalkan diri dan memberi salam kepada jemaat Korintus di ayat 1 – 3, Paulus kemudian mengajak jemaat itu untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
Paulus mengucap syukur karena jemaat Korintus telah diberikan anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus Yesus sebagaimana dijelaskan di dalam ayat 4.  Anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus yang diberikan kepada jemaat Korintus tentu sangat berdampak dalam kehidupan jemaat tersebut. Dampak yang dimaksud antara lain :
1.      Didalam Anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus telah kaya dalam segala hal ( Ayat 5 – 6 )
2.      Didalam Anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus tidak kekurangan satu karunia pun ( Ayat 7 )
3.      Didalam Anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus akan diteguhkan oleh Yesus sampai kepada kesudahannya, ( Ayat 8 )
Ketika kita menerima anugerah dari Allah, seharusnya bukan jadi alasan untuk memegahkan diri. Karunia rohani yang diterima oleh jemaat Korintus merupakan pemberian Allah yang bukan karena mereka layak menerimanya atau karena mereka mengusahakannya, jika mereka layak, maka hal itu bukan kasih karunia, tetapi hak. Jika mereka mengupayakannya, maka hal itu bukan kasih karunia, tetapi upah (bdk. Rom. 4:4-5). Penyebutan “kasih karunia Allah” dimaksudkan sebagai teguran halus kepada jemaat Korintus yang memegahkan diri atas karunia rohani yang mereka miliki.
Jika mereka menyadari bahwa semua itu adalah kasih karunia, maka mereka tidak akan menyombongkan hal itu. Karunia perkataan dan pengetahuan adalah karunia yang sering disalahgunakan oleh jemaat Korintus. Mereka merasa diri lebih berhikmat, lebih rohani dari yang lain dan bahkan menganggap injil sebagai kebodohan (bdk. Ay. 17-18, 25-29; 2:1-4). Seharusnya, mereka yang kaya dalam perkataan dan pengetahuan dan berbagai karunia roh, harus juga kaya dalam kasih dan perbuatan baik.
Angerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus adalah pemberian yang seharusnya kita respon dengan ucapan syukur dan kerendahan hati.
Bersyukurlah jika anugerah dan damaai sejahtera itu diberikan kepada kita. Seperti apa atau bagaimanapun anugerah atau kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada kita, janganlah kiranya hal tersebut menjadikan kita menjadi tinggi hati atau cenderung kesombongan rohani, karena sesungguhnya itu hanyalah pemberian yang harus kita pergunakan untuk kemuliaan Kristus. Amin.

1 komentar: