Seperti apa dan bagaimanapun hidup yang sedang kita jalani
saat ini, sebagai orang percaya selayaknyalah
kita harus tetap mengaminkan bahwa selalu ada alasan untuk mengucap
syukur kepada Allah. Pemahaman inilah yang selalu ditekankan oleh Rasul Paulus
, bukan hanya atas apa yang telah Allah kerjakan dalam kehidupannya secara
pribadi maupun dalam pelayanannya, namun juga atas apa yang Allah kerjakan
dalam kehidupan jemaat di Korintus.
Bila hati kita memang kaya dengan ucapan syukur, maka akan
selalu ada alasan untuk mengucap syukur. Kita bisa melihat kebaikan Tuhan bukan
hanya atas apa yang telah Ia kerjakan atau berikan kepada kita secara pribadi,
namun juga atas apa yang telah Tuhan perbuat bagi yang lain. Jadi bisa kita
katakan bahwa mengucap syukur juga merupakan kekayaan batiniah yang tidak
ternilai.
Doa dan ucapan syukur yang kita naikkan untuk semua orang
akan membawa kita hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan itu
adalah hal yang baik dan berkenan dihadapan Allah.
Setelah Paulus memperkenalkan diri dan memberi salam kepada
jemaat Korintus di ayat 1 – 3, Paulus kemudian mengajak jemaat itu untuk
mengucap syukur kepada Tuhan.
Paulus mengucap syukur karena jemaat Korintus telah
diberikan anugerah dan damai sejahtera Allah dalam Kristus Yesus sebagaimana
dijelaskan di dalam ayat 4. Anugerah dan
damai sejahtera Allah dalam Kristus yang diberikan kepada jemaat Korintus tentu
sangat berdampak dalam kehidupan jemaat tersebut. Dampak yang dimaksud antara
lain :
1.
Didalam Anugerah dan
damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus telah kaya dalam
segala hal ( Ayat 5 – 6 )
2.
Didalam Anugerah dan
damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus tidak kekurangan
satu karunia pun ( Ayat 7 )
3.
Didalam Anugerah dan
damai sejahtera Allah dalam Kristus tersebut, jemaat Korintus akan diteguhkan
oleh Yesus sampai kepada kesudahannya, ( Ayat 8 )
Ketika
kita menerima anugerah dari Allah, seharusnya bukan jadi alasan untuk memegahkan
diri. Karunia rohani yang diterima oleh jemaat Korintus
merupakan pemberian Allah yang bukan karena mereka layak menerimanya atau
karena mereka mengusahakannya, jika mereka layak, maka hal itu bukan kasih
karunia, tetapi hak. Jika mereka mengupayakannya, maka hal itu bukan kasih
karunia, tetapi upah (bdk. Rom. 4:4-5). Penyebutan “kasih karunia
Allah” dimaksudkan sebagai teguran halus kepada jemaat Korintus yang memegahkan
diri atas karunia rohani yang mereka miliki.
Jika
mereka menyadari bahwa semua itu adalah kasih karunia, maka mereka tidak akan
menyombongkan hal itu. Karunia perkataan dan pengetahuan adalah karunia yang sering
disalahgunakan oleh jemaat Korintus. Mereka merasa diri lebih berhikmat, lebih
rohani dari yang lain dan bahkan menganggap injil sebagai kebodohan (bdk. Ay.
17-18, 25-29; 2:1-4). Seharusnya, mereka yang kaya dalam perkataan dan
pengetahuan dan berbagai karunia roh, harus juga kaya dalam kasih dan perbuatan
baik.
Angerah
dan damai sejahtera Allah dalam Kristus adalah pemberian yang seharusnya kita
respon dengan ucapan syukur dan kerendahan hati.
Bersyukurlah
jika anugerah dan damaai sejahtera itu diberikan kepada kita. Seperti apa atau
bagaimanapun anugerah atau kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada kita,
janganlah kiranya hal tersebut menjadikan kita menjadi tinggi hati atau
cenderung kesombongan rohani, karena sesungguhnya itu hanyalah pemberian yang
harus kita pergunakan untuk kemuliaan Kristus. Amin.

Slamat Hari Minggu ma tutu amang
BalasHapusSlamat Melayani