" Aman dalam perlindungan Allah "
Rasa aman
adalah salah satu hal yang sangat diinginkan setiap orang. Kejahatan,
marabahaya, dan penyakit bisa muncul kapan saja dan dari mana saja tanpa kita
duga. Walaupun hidup berkecukupan tapi jika jiwa kita selalu kuatir dan
ketakutan, maka semua yang kita punya akan terasa tidak berarti. Rasa aman
tidak dapat dibeli dan juga tidak akan kita dapat jika hanya mengandalkan
kekuatan dari dunia ini. Sulit rasanya hidup tanpa adanya rasa aman. Banyak
keputusan yang kita ambil dalam hidup ini yang salah satunya dilandasi
kebutuhan akan adanya rasa aman. Persoalannya adalah , di mana kita bisa
mendapatkan rasa aman yang sejati? Harta? Kenyataannya justru orang yang banyak
hartanya yang cenderung merasa tidak aman. Ilmu? Ada syndrome mahasiswa
kedokteran yang merasa dirinya menderita penyakit tertentu justru karena ia
belajar ilmu kedokteran. Artinya, makin tambah pengetahuan bukan berarti makin
aman, malahan makin banyak kekuatiran.
Tema
minggu ini adalah : “ AMAN DALAM PERLINDUNGAN ALLAH “. Tema ini hendaknya menjadi sebuah pengakuan
dan kesaksian dari setiap orang percaya, sebab kita meyakini bahwa rasa aman
itu sejatinya hanya akan kita rasakan tatkala kita ada dalam perlindungan
Allah. Pengakuan tentang rasa aman dalam perlindungan Allah ini jugalah yang
diyakini oleh Daud dalam Mazmur 27 yang menjadi perikop khotbah minggu ini.
Pengakuan
tentang rasa aman itu tentulah tidak muncul begitu saja, tetap ada hal yang
mendasarinya. Dari keterangan yang ada dalam ayat 1, kita dapat melihat ada hal
yang dilihat dan dirasakan oleh pemazmur, sehinggan dengan mantap dia meyakini
bahwa rasa aman itu hanya ada dalam perlindungan Allah. Hal yang dimaksud yaitu
: Bagi pemazmur, Tuhan adalah terang, keselamatan dan benteng hidup. Benteng adalah bangunan tempat
berlindung, bertahan dan tembok untuk menahan serangan musuh.
Mengapa pemazmur
meyakini bahwa Tuhan adalah benteng hidupnya? Karena pemazmur telah nyata
melihat dan mengalami perlindungan Tuhan didalam kehidupannya sebagai seorang
raja yang senantiasa mendapatkan ancaman dari musuh-musuh kerajaannya, dimana
setiap musuh yang menyerangnya selalu tergelincir dan jatuh (ayat 2). Sekalipun
pemazmur dikepung oleh musuh-musuhnya, sedikitpun tidak ada rasa takut dalam
hatinya, karena dia tetap percaya bahwa Tuhan adalah sosok pelindung baginya
(ayat 3 dan 5). Oleh karena itu, pemazmur hanya meminta dan menginginkan satu
hal yaitu : berdiam di rumah Tuhan seumur hidupnya, menyaksikan kemurahan Tuhan
dan menikmati baitNya (ayat 4). Artinya disini : pemamzur memantapkan hatinya
untuk selalu dekat dengan Tuhan, sebab didalam Tuhanlah dia aman.
Rasa aman itu muncul
justru ketika kita tidak lagi mempertahankan hidup, melainkan mempercayakan
hidup kepada sang pemberi hidup, yaitu Tuhan sendiri. Melalui Mazmur ini,
pemazmur bukan hanya merujuk kepada Tuhan sebagai pemberi rasa aman, tetapi
juga mengajarkan sebuah sikap iman yang mau mempercayakan hidup ini kepada sang
pemberi hidup. Tanpa sikap iman semacam itu, maka rasa tidak aman, kekuatiran,
akan selalu menghantui diri kita. Oleh karena itu, hiduplah dalam ketaatan, sebab ketaatan adalah kunci untuk
beroleh rasa aman dan perlindungan dari Tuhan. Amin
Amin....
BalasHapusSlamat Hari Minggu amang...
Kiranya Tuhan slalu melindungi kita
amin amang
Hapus