Mametmethu do au nian manjalo sude angka asi ni rohaM dohot sude hasintongan, angka na binahenMi tu naposoMon (1 Musa 32 : 10 a)

Sabtu, 25 Januari 2020

Khotbah Minggu 26 Januari 2020 - Mazmur 27 : 1 - 6

" Aman dalam perlindungan Allah "


Rasa aman adalah salah satu hal yang sangat diinginkan setiap orang. Kejahatan, marabahaya, dan penyakit bisa muncul kapan saja dan dari mana saja tanpa kita duga. Walaupun hidup berkecukupan tapi jika jiwa kita selalu kuatir dan ketakutan, maka semua yang kita punya akan terasa tidak berarti. Rasa aman tidak dapat dibeli dan juga tidak akan kita dapat jika hanya mengandalkan kekuatan dari dunia ini. Sulit rasanya hidup tanpa adanya rasa aman. Banyak keputusan yang kita ambil dalam hidup ini yang salah satunya dilandasi kebutuhan akan adanya rasa aman. Persoalannya adalah , di mana kita bisa mendapatkan rasa aman yang sejati? Harta? Kenyataannya justru orang yang banyak hartanya yang cenderung merasa tidak aman. Ilmu? Ada syndrome mahasiswa kedokteran yang merasa dirinya menderita penyakit tertentu justru karena ia belajar ilmu kedokteran. Artinya, makin tambah pengetahuan bukan berarti makin aman, malahan makin banyak kekuatiran.


Tema minggu ini adalah : “ AMAN DALAM PERLINDUNGAN ALLAH “.  Tema ini hendaknya menjadi sebuah pengakuan dan kesaksian dari setiap orang percaya, sebab kita meyakini bahwa rasa aman itu sejatinya hanya akan kita rasakan tatkala kita ada dalam perlindungan Allah. Pengakuan tentang rasa aman dalam perlindungan Allah ini jugalah yang diyakini oleh Daud dalam Mazmur 27 yang menjadi perikop khotbah minggu ini. 

Pengakuan tentang rasa aman itu tentulah tidak muncul begitu saja, tetap ada hal yang mendasarinya. Dari keterangan yang ada dalam ayat 1, kita dapat melihat ada hal yang dilihat dan dirasakan oleh pemazmur, sehinggan dengan mantap dia meyakini bahwa rasa aman itu hanya ada dalam perlindungan Allah. Hal yang dimaksud yaitu : Bagi pemazmur, Tuhan adalah terang, keselamatan dan benteng hidup. Benteng adalah bangunan tempat berlindung, bertahan dan tembok untuk menahan serangan musuh. 

Mengapa pemazmur meyakini bahwa Tuhan adalah benteng hidupnya? Karena pemazmur telah nyata melihat dan mengalami perlindungan Tuhan didalam kehidupannya sebagai seorang raja yang senantiasa mendapatkan ancaman dari musuh-musuh kerajaannya, dimana setiap musuh yang menyerangnya selalu tergelincir dan jatuh (ayat 2). Sekalipun pemazmur dikepung oleh musuh-musuhnya, sedikitpun tidak ada rasa takut dalam hatinya, karena dia tetap percaya bahwa Tuhan adalah sosok pelindung baginya (ayat 3 dan 5). Oleh karena itu, pemazmur hanya meminta dan menginginkan satu hal yaitu : berdiam di rumah Tuhan seumur hidupnya, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya (ayat 4). Artinya disini : pemamzur memantapkan hatinya untuk selalu dekat dengan Tuhan, sebab didalam Tuhanlah dia aman.

Rasa aman itu muncul justru ketika kita tidak lagi mempertahankan hidup, melainkan mempercayakan hidup kepada sang pemberi hidup, yaitu Tuhan sendiri. Melalui Mazmur ini, pemazmur bukan hanya merujuk kepada Tuhan sebagai pemberi rasa aman, tetapi juga mengajarkan sebuah sikap iman yang mau mempercayakan hidup ini kepada sang pemberi hidup. Tanpa sikap iman semacam itu, maka rasa tidak aman, kekuatiran, akan selalu menghantui diri kita. Oleh karena itu, hiduplah dalam ketaatan, sebab ketaatan adalah kunci untuk beroleh rasa aman dan perlindungan dari Tuhan. Amin

2 komentar: